Baru-baru ini, perbincangan mengenai Google Scholar (GS) di Grup-Grup WhatsApp terus gencar. Baik mengenai kewajiban membuat akun untuk Jurnal di GS, persoalan Webometrik Kampus dan terakhir ada persoalan artikel jurnalnya tidak teindeks di GS lihat di sini: viewtopic.php?f=5&t=963.
Baik, pada kesempatan ini, saya akan coba jelaskan satu-satu.
1. Jika Jurnalnya tidak terdeteksi di GS.
Google scholar, mulai beberapa bulan terakhir ini sepertinya tidak lagi "aware" dengan profil jurnal di GS. Coba saja, cari nama jurnal di https://scholar.google.co.id/ beberapa nama dengan kata kunci "Jurnal" di depan nya akan susah ditemukan.
Padahal jurnal tersebut ada issn nya.
Atau silakan rekan-rekan lainnya mencoba cari nama jurnal lainnya hehee.
Memang demikian, pemanfaatan Profil GS sebenarnya untuk Scholar/ untuk akademia/ untuk dosen/ peneliti bukan untuk jurnal.
2. Perlukah Jurnal membuat Profil GS?
Saya agak susah menyampaikan hal ini, saya tampilkan ini saja.
Sudah jelas ya, untuk author profile
Untuk kebutuhan Akreditasi Jurnal, Profil google scholar ini dibutuhkan. Ada poin penilaian di sana. Pedoman Akreditasi Jurnal tahun 2018, diterbitkan Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (pada waktu itu masih ristekdikti). Yuk sama-sama kita lihat. Dibagian Substansi Artikel, ada pertanyaan sbb:
Kalau seperti ini kan, mau gak mau harus buat profil google scholar untuk jurnal. hehehe. Tapi ini semua pilihan kita sebagai pengelola jurnal. Mau ikuti ketentuan ini atau tidak semua kembali ke masing-masing kita ya. (duh bahasa saya belepotan)
3. Webometrik
Aturan Terbaru terkait Webometrik seperti terlihat di bawah ini. Atau berikut link nya http://www.webometrics.info/en/transparent . Baru banget, Januari 2020.
Bersambung (lagi kerjain yg laindulu, ntar malam disambung) Atau dapat baca-baca ini dulu ya
http://www.webometrics.info/en/transparent
Di sini setidaknya ada beberapa kampus di Indonesia yang Profil Google Scholarnya "Kotor" (mohon maaf diksi saya belepotan) . Cek di sini https://www.webometrics.info/en/redlist
Saya hanya menunjukkan saja, soal persepsi lainnya diserahkan ke Bapak/ Ibu yang membaca dan melihat serta menrawang. (eh kok kaya iklan duit)
Berikut list perguruan tinggi dari indonesia:
Barhatia Karina Akademi keperawatan Bina Insan hindeks 242 Sitasi 253060 https://scholar.google.com/citations?hl ... CIRZYAAAAJ
Monica Cintiya Anggraini universitas malahayati hindeks 162 Sitasi 100354 https://scholar.google.com/citations?hl ... CqtuEAAAAJ
Ahmad Universitas Negeri Makassar hindeks 159 Sitasi 102858 https://scholar.google.com/citations?hl ... UZXKEAAAAJ (akses pulul 21.00 WIB)
Achmad Islahudin180360 Universitas Padjajaran hindeks 124 Sitasi 56074 https://scholar.google.com/citations?hl ... e8JO0AAAAJ
William Reinaldi Mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Raden Fatah Palembang hindeks 104 Sitasi 37025 https://scholar.google.com/citations?hl ... 7jgcwAAAAJ
Imran Universitas Jabal Ghafur hindeks 97 Sitasi 38334 https://scholar.google.com/citations?hl ... RSlFcAAAAJ
(semoga setelah baca ini, ybs dapat memperbaharui list-list artikel di profil GS nya, Aamiin)
List terbaru (03 Agustus 2020)
Lantas bagaimana ini? Kegalauan yang terjadi dikalangan pengelola Jurnal, mestinya tidak berlebihan.
Ada beberapa alternatif, misalnya
>>>>Jika Jurnal menghendaki profil Google Scholarnya tetap, sebagai upaya untuk tetap mempertahankan informasi sitasi jurnal, h indeks jurnal di GS, maka silakan dilanjutkan tanpa perlu risau.
>>>>Jika jurnal dan atau pimpinan menghendaki hal lain, misalnya untuk Google Scholar dikhususkan bagi dosen/ peneliti saja bukan untuk jurnal, khawatir rangking di Webo dinolkan, maka ikuti saja. Namun, konsekuensi tetap ada ketika jurnal tersebut hendak mendaftarkan akreditasi jurnal.
>>>>Jika kedua-duanya hendak dijalankan, Webo tidak nol, Profil Google scholar jurnal tetap jalan, ada trik nya. Yang ini, personal aja. nanti saya tunjukkan caranya.
Saran untuk PT yang sedang menunggu Webometrik.
1. PT Sudah seharusnya "aware" dengan hal yang seperti ini, artinya agar lebih ditingkatkan lagi kepedulian tentang kualitas data di Google Scholar.
2. Persoalan seperti ini saya kira bukan hal baru. Hal serupa pernah terjadi ketika Sinta (http://sinta2.ristekbrin.go.id/) baru-baru launching. Ada banyak penulis/ author yang peringkat satu. Dan itu salah satu faktornya adalah kesalahan di input data artikel pada masing-masing author di Google Scholar.
Contoh yang Author Profile "belum bersih"
Di sini terlihat sekali bahwa, Pemilik akun tersebut tidak "merawat" Profilnya di Google Scholar. Sehingga, list artikelnya bukan miliknya masuk semua di profil tersebut.
Bagi Bapak/ Ibu Pimpinan PT coba saja cek nama Kampusnya di Google Scholar, lihat siapa yang paling tinggi sitasinya, lihat list artikelnya. Jika masih "belum bersih" mungkin dapat disampaikan ke pemilik profil tsb.
Cara cek di Google Scholar adalah sebagai berikut:
Klik link ini https://scholar.google.com/citations?hl ... n%22&btnG=
Nanti ganti institusinya saja. Jangan lupa beri tanda petik di depan dan belakang misalnya "Universitas Relawan Jurnal Indonesia" (Mohon diaminkan ya semoga terwujud 2 tahun lagi)
Muncul seperti di bawah ini:
Lagi-lagi ini bagi PT yang menjadikan Webometrik sebagai salah satu capaian rangking bagi PT nya.
Penjelasan Lainnya mengenai Google Scholar
Google Scholar (GS) setidaknya memiliki 3 hal yg berkaitan dengan indeks, jurnal, dan profil. Saya jelaskan satu2.
1. GS Sebagai Indeksasi Jurnal.
Jurnal yang kita kelola sesunggguhnya dapat diindeks langsung oleh google scholar dalam kurun waktu tertentu setelah jurnal tersebut dapat diakses (link jurnalnya hidup) hehe. Caranya seperti ini, buka https://scholar.google.co.id/ masukkan issn jurnal di sana, maka akan muncul artikel-artikel jurnalnya. Kalau belum muncul semuanya, sabar hehee.
Lihat tampilan berikut:
Nah, yang sebelah kanan itu source dimanaartikel itu berada. Bapak/ Ibu perlu "curiga" jika, yang di sebalah kanan itu bukan alamat web jurnalnya. Misal yang sebelah kanan adalah semanticscholar (https://www.semanticscholar.org/) atau Neliti. Kenapa kok artikelnya di sana bukan di jurnal kita? hehehe
Jadi, sudah mulai ngerti kan ya, kalau Indeks Google scholar link nya diarahkan ke sini.
Junal saya terindeks di sini, sini, sini, dan Google scholar (kalau GS linknya kasih yg ini https://scholar.google.co.id/scholar?hl ... 1204&btnG= )
2. GS sebagai Metrik.
Google scholar dapat digunakan untuk melihat metik jurnal di dalam berbagai bahasa tertentu. GS menampilkan Top 100 Jurnal. Caranya adalah, mati kita berselancar di sini https://scholar.google.com/citations?vi ... l=en&vq=id . bagaimana caranya? Ada disitu penjelasannya, tanpa harus saya jelaskan. hehehe. Oh iya, ada yang lupa, Top 100 ini adalah jurnal berbahasa tertentu ya, itu yang tampil bukan negara tapi bahasa.
3. GS sebagai author Profil
Nah, ini yang sering kita gunakan dalam kehidupan "nyata" sehari-hari. hehehe
Seperti ini penampakannya.
Di bagian-bagian yang saya lingkari inilah yang urgent. Profil Google Scholar tersebut di atas adalah contoh yang benar.
1. Pastikan yang tertulis di Nama adalah nama Orang (ya iyallah naam orang, terus nama siapa?) hehe.
Maksudnya bukan nama Jurnal, bukan nama Departemen bukan nama Institusi/ Perguruan Tinggi. Soalnya ada yang menambah-nambahkan penulisan namanya dengan Gelar, bahkan ada yg menambahkan orcid di belakangnya.
Contoh yang menuliskan gelarnya
Klik ini aja https://scholar.google.com/citations?vi ... &astart=20 atau search aja dengan kata kunci "Prof" atau "Dr" dll. Saya menemukan ini https://scholar.google.co.id/citations? ... esia&btnG= Banyak yang dari Indonesia ternyata. hehe
2. Pastikan Artikel di profil kita adalah artikel milik kita.
Bukan milik orang lain, walaupun misalnya namanya sama. Misal Nama Agus, kan ada banyak. Sortir artikel yang nama Agus namun bukan milik kita. hehe.
Caranya gampang, ketika artikel tersebut masuk di profil kita, login aja, trus centang. delete artikel.
=======================================================================================================
Buat bahan bacaan akses di sini ya
https://scholar.google.com/intl/en/scho ... tions.html
https://www.webometrics.info/en/redlist
Disclaimer: Beberapa contoh2 yang ditulis di sini adalah sebagai contoh yang diambil dari sumber aslinya di website. Tidak ada kecenderungan penulis untuk maksud apapun. Tulisan ini ditujukan untuk pembelajaran dan materi diskusi secara daring melalui Aplikasi Zoom yang akan dilaksanakan Tanggal 18 Februari 2020, Informasinya sbb:
“Google Scholar: Akreditasi Jurnal VS webometrics”
Catet tanggalnya, link dan detail lainnya ya…
Selasa, 18 Februari 2020, 10:00 WIB
Narasumber: Andri Putra Kesmawan (Ketua Pengurus Pusat Relawan Jurnal Indonesia)
Moderator: Budi Setiawan (Editor in Chief Jurnal Teknologi Laboratorium)
Topic: Akreditasi Jurnal VS webometrics
Tempat: Kantor RJI Yogyakarta.
Ikuti secara online/ Daring
Link daftar di bawah ini :
Gabung Pakai Link
https://s.id/BLJROJSRJIS3
Gabung Pakai ID
Meeting ID: 277 884 3500
Persoalan Google Scholar
-
- Posts: 252
- Joined: 31 Dec 2016, 19:19
- Location: Yogyakarta
- Contact:
Persoalan Google Scholar
Andri Putra Kesmawan
Ketua Dewan Pengawas Relawan Jurnal Indonesia
andri.putra.k@mail.ugm.ac.id
https://andriputra.web.ugm.ac.id
Ketua Dewan Pengawas Relawan Jurnal Indonesia
andri.putra.k@mail.ugm.ac.id
https://andriputra.web.ugm.ac.id
Re: Persoalan Google Scholar
"Keributan" terkait Webometrics ini mungkin baru ada di akhir 2019 dan 2020 ini, tetapi sebetulnya Webometrics sudah tidak membaca data non-author (non-personal) atau tidak mengambil angka untuk score kampus yang membuat profil GS dan kemudian mengakumulasikannya kepada komponen lainnya itu sejak awal Sinta ada. Antara tahun 2017 - 2018, Webometrics mengganti persentase ukur pada metodologi penilaiannya. Sinta baru lahir di tahun 2017.
Jadi "keributan" ini sebetulnya terlambat juga, sebab sudah lama sebenarnya tidak lagi menyumbangkan score ke ranking kampus pada Webometrics. Sedangkan kaitannya kepada Sinta, itu mungkin porsi berbeda. Akurasi untuk keperluan Permenristekdikti yang mengokomodasi adanya Sinta merupakan fokus utamanya. Sampai hari ini, GS masih tetap membuat daftar nama personalia yang memakai afiliasi kampus berdasarkan email institusi dengan menyeragamkan nama kampus ke dalam bahasa Inggris. Seperti Universitas Gadjah Mada, hanya ditemukan sebagai Gadjah Mada University di data Google Scholar.
Langkah-langkah teknisnya bagus, tetapi rasionale mengaitkan ke Webometricsnya perlu diluruskan.
Jadi "keributan" ini sebetulnya terlambat juga, sebab sudah lama sebenarnya tidak lagi menyumbangkan score ke ranking kampus pada Webometrics. Sedangkan kaitannya kepada Sinta, itu mungkin porsi berbeda. Akurasi untuk keperluan Permenristekdikti yang mengokomodasi adanya Sinta merupakan fokus utamanya. Sampai hari ini, GS masih tetap membuat daftar nama personalia yang memakai afiliasi kampus berdasarkan email institusi dengan menyeragamkan nama kampus ke dalam bahasa Inggris. Seperti Universitas Gadjah Mada, hanya ditemukan sebagai Gadjah Mada University di data Google Scholar.
Langkah-langkah teknisnya bagus, tetapi rasionale mengaitkan ke Webometricsnya perlu diluruskan.
Ikhwan Arief
Universitas Andalas : http://www.unand.ac.id
Directory of Open Access Journals : https://doaj.org/
Walk in their shoes and you'll understand.
Universitas Andalas : http://www.unand.ac.id
Directory of Open Access Journals : https://doaj.org/
Walk in their shoes and you'll understand.