Tiga kategori Jurnal Ilmiah Internasional menurut team PAK

[faizal]

Pertanyaan: Apakah perbedaan 3 kategori jurnal untuk PAK berikut:
- Jurnal Ilmiah Internasional bereputasi (terindeks pada database internasional bereputasi dan berfaktor dampak)
- Jurnal Ilmiah Internasional terindeks pada database internasional bereputasi
- Jurnal Ilmiah Internasional terindeks pada database internasional diluar kategori bereputasi

JAWABAN: Perbedaan mendasar dari ketiga kategori jurnal ilmiah internasional tersebut terletak pada tingkat reputasi dan pengaruhnya di komunitas akademik, yang ditentukan oleh indeksasi dan faktor dampak. Berikut penjelasan masing-masing kategori:

### 1. *Jurnal Ilmiah Internasional Bereputasi*
- *Ciri utama:*
- Terindeks dalam *database internasional bereputasi* (misalnya *Scopus, Web of Science (WoS) kategori SCI/SSCI/AHCI*).
- Memiliki *faktor dampak (impact factor)*, yang menunjukkan seberapa sering artikel dalam jurnal tersebut dikutip oleh penelitian lain.
- Biasanya memiliki *h-index* dan masuk dalam *Quartile (Q1, Q2, Q3, atau Q4)* jika terindeks Scopus.
- Proses review ketat dan standar penerbitan tinggi.
- *Contoh database:*
- *Scopus (Elsevier)* → Jurnal dengan Q1 & Q2 dianggap lebih bereputasi.
- *Web of Science (WoS) kategori SCI (Science Citation Index), SSCI (Social Science Citation Index), AHCI (Arts & Humanities Citation Index)* → Jurnal dengan impact factor dari *Journal Citation Reports (JCR) by Clarivate Analytics*.

### 2. *Jurnal Ilmiah Internasional Terindeks pada Database Internasional Bereputasi*
- *Ciri utama:*
- Terindeks dalam database bereputasi seperti *Scopus atau WoS, tetapi **belum tentu memiliki faktor dampak* dari JCR.
- Bisa saja termasuk dalam *ESCI (Emerging Sources Citation Index)* di Web of Science, yang belum memiliki impact factor tetapi tetap terindeks dalam WoS. Contohnya di Indonesia salah satunya REGISTER JOURNAL: cek di mjl.clarivate.com : https://mjl.clarivate.com/search-result ... is-journal
- Tidak semua jurnal dalam Scopus memiliki impact factor, tetapi tetap dianggap bereputasi jika memiliki indeksasi yang baik.
- *Contoh:*
- Jurnal yang terindeks di *Scopus* tetapi belum memiliki *CiteScore* tinggi atau belum masuk *JCR impact factor*.
- Jurnal yang masuk *ESCI di Web of Science* (bukan SCI/SSCI/AHCI). Contohnya di Indonesia salah satunya REGISTER JOURNAL: cek di mjl.clarivate.com : https://mjl.clarivate.com/search-result ... is-journal


### 3. *Jurnal Ilmiah Internasional Terindeks pada Database Internasional di Luar Kategori Bereputasi*
- *Ciri utama:*
- Terindeks dalam *database internasional, tetapi **tidak termasuk dalam database bereputasi utama* seperti Scopus atau WoS kategori tinggi.
- Bisa masuk dalam *DOAJ (Directory of Open Access Journals), Google Scholar, EBSCO, ProQuest, Copernicus, atau CrossRef*.
- Tidak memiliki impact factor dari JCR.
- Biasanya memiliki proses review yang beragam, dan ada kemungkinan kualitasnya lebih rendah dibanding jurnal di kategori bereputasi.
- *Contoh:*
- Jurnal yang hanya terindeks *Google Scholar, DOAJ, atau ProQuest, tetapi tidak di **Scopus/WoS*.
- Jurnal yang hanya terindeks di *ESCI tanpa peningkatan ke SCI/SSCI/AHCI* dalam WoS.

### *Kesimpulan*
- *Jurnal Ilmiah Internasional Bereputasi* → Terindeks di *Scopus/WoS (SCI, SSCI, AHCI)* dan memiliki *impact factor (JCR)* atau *CiteScore tinggi*.
- *Jurnal Ilmiah Internasional Terindeks pada Database Internasional Bereputasi* → Terindeks di *Scopus/WoS (termasuk ESCI)* tetapi belum tentu memiliki impact factor.
- *Jurnal Ilmiah Internasional Terindeks pada Database Internasional di Luar Kategori Bereputasi* → Terindeks dalam database selain Scopus/WoS bereputasi, seperti DOAJ, Copernicus, atau Google Scholar.

Jika tujuan publikasi adalah meningkatkan reputasi akademik dan memperoleh pengakuan internasional, jurnal pada kategori pertama lebih diutamakan.