Indonesian DOAJ Editor vs Foreigner DOAJ Editor

Kolom untuk diskusi mengenai tata kelola jurnal baik berupa pengalaman dari instansi ataupun pribadi anggota.
Post Reply
echo
Posts: 21
Joined: 11 Oct 2017, 11:11
Location: Bangka Belitung
Contact:

Indonesian DOAJ Editor vs Foreigner DOAJ Editor

Post by echo »

Assalamualaikum & Salam Sejahtera,

Jurnal yg saya kelola Alhamdulillah sudah dua kali kena reject dan sekali memenangkan appeal rejection (tapi hasilnya sama juga suruh reapplication :lol: )

Berdasarkan pengalaman yg pendek ini, saya sekedar sharing, mungkin kasus Bpk/Ibu dapat berbeda. Pengajuan pertama di review oleh editor dari Indonesia, ketika ditelaah oleh beliau, beliau memberikan revisi apa saja yang seharusnya dirubah dan diberi waktu seminggu untuk merubahnya dan akan dipertimbangkan untuk masuk ke DOAJ. Pada pengajuan kedua, direview oleh wong bule, ketika ditelaah oleh panjenengan, panjenengan memberikan satu kalimat "loe poenya journale itu ndak open-access, karena ada tulisan all right reserved dalam u poenya artikel" So u are Rejected Bos! Monggo reapply setelah 6 bulan (speechless! setelah 6 bulan om! lama amit).

Pada kasus pengajuan pertama, nampaknya saya lalai utk memperbaiki revisi yg diberikan beliau (merasa DOAJ ndak penting dulunya, maklum masih labil :o ). Pada kasus kedua, saya sudah pakai rayuan maut tetep aja 'Ora Iso mas' NO and NO. Nah akhirnya ngaju banding dah, kebetulan respon DOAJ cepet, akhirnya ditangani oleh senior editornya Mr. JB (appreciate it) beliau sangat bijak dan memberikan kata-kata yang santun dan mengademkan hati. Ditelaah kembalilah oleh beliau dan akhirnya dapatlah masalahnya yaitu inkonsistensi antara form copyright yg harus didownload penulis dan informasi policy yg ada di situs. Dengan penyampaian yang santun oleh beliau akhirnya ana terima saran beliau utk meninjau kembali kebijakan yg dibuat dengan masa 6 bulan (bukan setelah 6 bulan). Alhamdulillah lah ada remisi tahanan :lol: , tapi namanya jiwa pantang mundur, akhirnya ana rayu dikit buat ana rubah dlm beberapa jam hal tersebut (walaupun beliau belum mengiyakan hal tersebut). Dalam beberapa jam ana sudah rubah, kemudian email balasan beliau ana terima dengan penuh pengharapan, beliau bersabda scr tersirat "Amazing bro, loe sudah ubah tuh barang, tp sayangnya ada satu kalimat yg belum jelas, yaitu mengenai hak penulis dan penerbit, seharusnya disingkronkan dulu dgn license common creativenya, sudahlah bro tinjau ulang aja dulu yah, 6 bulan aja kok".

Kesimpulannya, editor DOAJ dari negara sendiri lebih memiliki kearifan lokal dan mengerti apa yang pengelola jurnal inginkan dengan memberi kesempatan selama seminggu untuk memperbaiki. Sedangkan kalau editor DOAJ non-indo yahhh minimum 6 bulan bahkan bisa lebih walaupun yang salah itu bisa diperbaiki dlm waktu yg singkat.

So guys, I prefer Indonesian DOAJ Editor :D. Semoga saja pada kurun waktu 6 bulan ini direview oleh person ini chargenya dari NKRI tercinta.

Salam Hangat,
Echo's
http://ijbe-research.com

bsetiawan
Posts: 34
Joined: 09 Aug 2017, 18:32

Re: Indonesian DOAJ Editor vs Foreigner DOAJ Editor

Post by bsetiawan »

keren tulisannya pak, bisa dinikmati ... mungkin klo bisa di ilustrasikan jdi lebh smkin mantap hehe

andri.putra.kesmawan
Posts: 252
Joined: 31 Dec 2016, 19:19
Location: Yogyakarta
Contact:

Re: Indonesian DOAJ Editor vs Foreigner DOAJ Editor

Post by andri.putra.kesmawan »

bsetiawan wrote:keren tulisannya pak, bisa dinikmati ... mungkin klo bisa di ilustrasikan jdi lebh smkin mantap hehe
Sekaligus di film kan
Andri Putra Kesmawan
Ketua Dewan Pengawas Relawan Jurnal Indonesia
andri.putra.k@mail.ugm.ac.id
https://andriputra.web.ugm.ac.id

Post Reply