Scopus menetapkan sejumlah kriteria minimum yang harus dipenuhi agar sebuah jurnal dapat dipertimbangkan untuk dievaluasi dan diindeks. Secara mendasar, jurnal wajib menerbitkan artikel yang melalui proses peer review, terbit secara berkala dan konsisten, serta memiliki ISSN yang valid dan terdaftar di ISSN International Centre. Selain itu, Scopus menuntut adanya judul artikel dan abstrak dalam bahasa Inggris guna menjamin keterbacaan dan aksesibilitas global. Jurnal juga harus menyediakan pernyataan etika publikasi dan malpraktik dalam bahasa Inggris di laman resminya sebagai bentuk komitmen terhadap integritas ilmiah.
Lebih lanjut, Scopus menilai secara serius standar profesionalisme dan transparansi website jurnal berdasarkan Principles of Transparency and Best Practice in Scholarly Publishing. Website jurnal harus dikelola secara etis, tidak menyesatkan pembaca, dan tidak meniru jurnal lain. Informasi penting seperti aims and scope, audiens sasaran, kriteria naskah yang diterima, serta identitas jurnal (ISSN cetak dan daring) harus ditampilkan dengan jelas. Nama jurnal juga harus unik dan tidak membingungkan, sehingga tidak menimbulkan kesan meniru atau mendompleng reputasi jurnal lain.
Aspek krusial berikutnya adalah proses editorial dan peer review. Scopus mewajibkan jurnal menjelaskan secara terbuka mekanisme penelaahan naskah, termasuk tahapan dan jenis peer review yang digunakan. Jurnal tidak diperkenankan menjanjikan penerimaan cepat atau proses review yang tidak realistis karena hal tersebut bertentangan dengan prinsip evaluasi ilmiah. Selain itu, informasi mengenai kepemilikan jurnal, lembaga pengelola, dewan editorial, dan tim editor harus transparan, lengkap dengan nama serta afiliasi yang relevan dan dapat diverifikasi.
Dari sisi etika dan integritas akademik, jurnal harus memiliki kebijakan yang jelas dalam mencegah dan menangani pelanggaran seperti plagiarisme, manipulasi sitasi, serta fabrikasi atau falsifikasi data, dengan merujuk pada pedoman Committee on Publication Ethics (COPE). Kebijakan etika juga mencakup aturan tentang authorship dan contributorship, konflik kepentingan, penanganan komplain dan banding, data sharing dan reproducibility, pengawasan etis, hak kekayaan intelektual, serta mekanisme koreksi dan penarikan artikel (retraction). Tanpa kerangka etika yang kuat, jurnal berisiko gagal memenuhi standar seleksi Scopus.
Terakhir, Scopus menilai kesiapan teknis dan profesionalisme penerbitan jurnal. Hal ini mencakup kejelasan frekuensi terbit, model akses (open access atau berlangganan), kebijakan hak cipta dan lisensi (termasuk Creative Commons jika digunakan), transparansi biaya penulis/APC, serta keberadaan sistem arsip dan preservasi digital seperti LOCKSS, CLOCKSS, atau PKP Preservation Network. Model pendanaan dan kebijakan iklan juga harus dijelaskan secara terbuka dan tidak memengaruhi keputusan editorial. Dengan memenuhi seluruh aspek ini secara konsisten, jurnal menunjukkan reputasi, kredibilitas, dan kesiapan untuk diterima sebagai bagian dari basis data Scopus.
Kriteria minimum agar sebuah jurnal dapat dievaluasi oleh Scopus
Kriteria minimum agar sebuah jurnal dapat dievaluasi oleh Scopus
Dr.Faizal Risdianto,S.S,M.Hum, Mobile: 0856-4201-9501
E-mail: faizrisd@gmail.com
https://s.id/registerjournal
https://jolcc.org/bikinwebojs/
E-mail: faizrisd@gmail.com
https://s.id/registerjournal
https://jolcc.org/bikinwebojs/